Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi
merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua
jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas
keorganisasian. Kompensasi merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan
dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan pada abad ke-21 ini.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlq_GeY4m5a0nrF5JkQIzX5ddmB5VMoUr78RAm1xCtjZyt32iSo9XiBResWt66ULUYMcSyQ6ntK_h3nluyMj4oKHNCN7-eUlNwon4POKWMIKu5VmTli8JMKL3d4efRkXa14DA0faCS8Cqc/s1600/KOMPENSASI.jpg)
A.
Pengertian
Kompensasi adalah
merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah
diberikan oleh tenaga kerja, atau
Kompensasi
merupakan jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai
imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya.(Wibowo, 2007)
Sedangkan Werther
dan Davis (1996) menyatakan kompensasi sebagai apa yang diterima pekerja
sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi. Selanjutnya Werther dan
Davis menyatakan bahwa di dalam kompensasi terdapat sistem insentif yang
menghubungkan kompensasi dengan kinerja.
Pengertian lain
dari kompensasi menurut Schoell et.al dalam Buchari Alma
(2003), Compensation is all form of pay or benefits for employees that
arise from their employment.
Yang dimaksud
dengan bentuk pembayaran atau benefits yang diterima oleh karyawan adalah:
a. Direct
Financial seperti: wages, salaries, dan bonus
b. Indirect
Payments seperti fringe benefitis yaitu keuntungan dalam bentuk asuransi, cuti
dan libur.
c. Non
financial reward, yaitu berupa penghargaan bukan dalam bentuk uang seperti
pekerjaan, jabatan yang menjanjikan masa depan, pengaturan jam
kerja yang lebih santai/fleksibel.
B.
Macam-macam Kompensasi
Dilihat dari cara
pemberiannya, kompensasi dibagi menjadi kompensasi langsung dan kompensasi
tidak langsung.
Kompensasi
langsung merupakan kompensasi manajemen seperti upah, gaji dan
insentif
Kompensasi
tidak langsung dapat berupa tunjangan atau jaminan
keamanan dan kesehatan.
Pemberian
kompensasi dapat terjadi tanpa ada kaitannya dengan prestasi, seperti upah dan
gaji. Upah adalah kompensasi dalam bentuk uang
dibayarkan atas waktu yang telah dipergunakan, sedangkan gaji adalah
kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan atas pelepasan tanggungjawab atas
pekerjaan. Istilah upah biasanya dipergunakan untuk memberikan kompensasi
kepada tenaga kerja yang kurang terampil, sedangkan gaji dipergunakan untuk
memberikan kompensasi kepada tenaga terampil.
Namun, kompensasi
dapat pula diberikan dalam bentuk insentif, yang
merupakan kontra prestasi di luar upah atau gaji, dan mempunyai hubungan dengan
prestasi sehingga dinamakan sebagai pay for performance atau
pembayaran atas prestasi.
C. Syarat
Sistem Penggajian
1.
Bersifat Menarik/ Atraktif.
Sistem penggajian
sebaiknya bersifat atraktif, agar menarik bagi orang luar untuk memasuki
perusahaan yang memiliki kebijakan tersebut.
2.
Bersifat Kompetitif:.
Sistem penggajian
juga harus bersifat kompetitif agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis
atau perusahaan lain yang berada di dalam lingkungannya.
3.
Harus dirasakan Adil.
Sistem penggajian
harus dapat dirasakan adil bagi semua karyawan, dimana pekerjaan yang memang
berat menerima imbalan lebih dibandingkan dengan pekerjaan yang ringan.
4.
Bersifat Motivatif.
Sistem penggajian
harus bersifat motivatif agar karyawan merasa adanya suatu rangsangan untuk
memacu prestasi kerjanya karena adanya nilai imbalan yang sesuai.
Penjelasan:
1. Sistem
penggajian yang kompetitif (External Equity) dapat dilakukan dengan perusahaan mengadakan
survei penggajian (salary survey) di
pasaran tenaga kerja secara berkala.
2. Sistem
penggajian harus dirasakan adil bagi karyawan (Internal Equity). Untuk
itu setiap jabatan harus memiliki bobot/nilai jabatan menurut suatu aturan
tertentu dan diantara jabatan yang satu dengan yanglainnya dapat dibandingkan
bobot/nilai jabatannya. Sehubungan dengan hal ini maka perusahaan harus
memiliki suatu sistem evaluasi jabatan, dimana setiap jabatan harus memiliki
uaraian jabatan yang baik agar dapat dievaluasi dengan sistem yang ada. Hasil
bobot/nilai jabatan yang diperoleh, dipergunakan untuk menentukan tingkat
gaji dari jabatan-jabatan yang ada.
3. Sistem
penggajian harus bersifat motivatif, untuk itu harus diberikan kepastian kepada
karyawan bahwa: terdapat korelasi antara prestasi kerja karyawan dengan
kenaikan gaji.
Tujuan manajemen
kompensasi efektif,meliputi:
1. Memperoleh SDM yang
Berkualitas
Kompensasi yang sudah cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi
daya tarik kepada pelamar. Tingkat pembayaran harus responsive terhadap
penawaran dan permintaan pasar kerja karena para pengusaha berkompetensi untuk
mendapatkan karyawan yang diharapkan.
2. Mempertahankan Karyawan
yang Ada
Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak
kompetitif dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin
tinggi.
3. Menjamin Keadilan
Manajemen kompensasi selalu berusaha agar keadilan internal dan
eksternal dapat terwujud. Keadilan internal mensyaratkan bahwa pembayaran
dikaitkan dengan nilai relative sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama
dibayar dengan besara yang sama. Keadilan eksternal berarti pembayaran terhadap
pekerja merupakan yang dapat dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar
kerja.
4. Penghargaan terhadap
Perilaku yang Diinginkan
Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang diinginkan dan
bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku di masa depan, rencana
kompensasi efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman, tanggung jawab,
dan perilaku-perilaku lainnya.
5. Mengendalikan Biaya
System kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh dan
mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. Tanpa manajemen
kompensasi efektif, bisa jadi pekerja dibayar dibawah atau diatas standar.
6. Mengikuti Aturan Hukum
System gaji dan upah yang sehat mempertimbangkan factor-faktor
legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan.
7. Memfasilitasi Pengertian
System manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah dipahami oleh
spesialis SDM, manajer operasi, dan para karyawan.
8. Meningkatkan Efesiensi
Administrasi
Program pengupahan dan penggajian hendaknya dirancang untuk dapat
dikelola dengan efisien, membuat system informasi SDM optimal, meskipun tujuan
ini hendaknya sebagai pertimbangan sekunder disbandingkan dengan tujuan-tujuan
lain.
http://dwiiba.wordpress.com/sistem-kompensasi/
http://ilmukesmas.com/kompensasi-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/
http://1425w004.blogspot.com/2012/02/manajemen-kompensasi.html
ronawajah.wordpress.com/2009/01/31/manajemen-kompensasi-ideal
hendrihrd.blogspot.com/2009/05/manajemen-kompensasi.html