Semakin berkembangnya suatu organisasi akan menambah kerumitan dan kesemrawutan dalam segala hal yang berhubungan dengannya, mulai dari semakin rumitnya mengatur anggota hingga tujuan organisasi tersebut. Karena kerumitan tersebut, pihak manajemen perlu untuk melakukan desain pekerjaan kepada setiap anggota yang aktif dalam organisasi tersebut. Hal ini dilakukan agar organisasi tersebut dapat berjalan secara terstruktur dan terkendali.
Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang
akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas
ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di
dalam organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan
hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan
dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai
maupun perusahaan.
Suatu rangcangan desain pekerjaan merupakan yang yang
mendasar bagi sebuah HRD, karena dalam perekrutkan calon karyawan tetap
terfokus terhadap desain perkerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini
juga akan berdampak terhadap kefektifkan dan kefisiensian perekrutan maupun
dalam bekerja nantinya.
Desian pekerjaan (job design)
merupakan proses
a. Penentuan pekerjaan, pengidentifikasian
karakteristik dan kualitas pekerjaan.
b. Penentuasn isi pekerjaan dan metode pengerjaan.
c. Yang dilakukan pada saat pembentukan atau
pengubahan struktur organisasi.
Tujuan
Tujuan pendisainan kerja adalah untuk dapat mengembangkan
pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan suatu organisasi dengan tehnologi, serta
memuaskan setiap personal pelaksana kerja. Strategi organisasi yang baru
memotivasi mengenai cara terbaik untuk merancang kerja. Sebagai contoh,
perusahaan seperti Xerox atau General Electric memberdayakan para
karyawan pada unit kerja mereka masing-masing dan mengorganisasikan kerja
kedalam tim untuk mempermudah penerapan strategi berkualitas tinggi dan
berbiaya rendah. Dalam mengimplementasikan strategi yang terfokus pada
pelanggan (customer focused strategies).
Unsur-Unsur
Organisasi
Unsur
organisasi menurut Handoko (2000) mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan
yang efisien untuk mencapai output maksimum dari pekerjaan-pekerjaan karyawan.
Dengan adanya efisiensi di dalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi
yang merupakan kunci dalam desain pekerjaan. Karyawan yang melakukan pekerjaan
secara kontinyu menyebabkan karyawan terspesialisasi yang selanjutnya dapat
memperoleh output lebih tinggi.
Unsur organisasi terdiri dari:
- Pendekatan mekanik berupaya
mengidentifikasi setiap tugas dalam suatu pekerjaan guna meminimumkan
waktu dan tenaga. Hasil pengumpulan identifikasi tugas akan menentukan
spesialisasi. Pendekatan ini lebih menekankan pada faktor efisiensi waktu,
tenaga, biaya, dan latihan.
- Aliran kerja dipengaruhi oleh sifat
komoditi yang dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna
menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan.
- Praktek–praktek kerja yaitu pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan, ini bisa berdasarkan kebiasaan yang berlaku
dalam perusahaan, perjanjian atau kontrak serikat kerja karyawan.
Unsur
– Unsur Lingkungan
Faktor
lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja
yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan pengharapan – pengharapan sosial, yaitu dengan
tersedianya lapangan kerja serta memperoleh kompensasi dan jaminan hidup yang
layak (Handoko, 2000).
Unsur
– Unsur Perilaku
Unsur
perilaku menurut Sondang (2003) perlu diperhitungkan dalam mendesain pekerjaan.
Unsur perilaku tersebut terdiri
dari:
- Otonomi bertanggung jawab atas apa yang
dilakukan. Bawahan diberi wewenang untuk mengambil keputusan atas
pekerjaan yang dilakukan.
- Variasi merupakan pemerkayaan pekerjaan
yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan atas pekerjaan yang rutin,
sehingga kesalahan – kesalahan dapat diminimalkan.
- Identitas tugas untuk
memepertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan
harus diidentifikasikan, sehingga kontribusinya terlihat yang selanjutnya
akan menimbulkan kepuasan.
- Umpan balik diharapakan pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balik atas pelaksanaan pekerjaan
yang baik, sehingga akan memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Ini beberapa parameter dalam penentuan desain pekerjaan,
a.
Job Description adalah pernyataan tertulis yang
menjelaskan tugas – tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek –
aspek yang terkait.
b.
Job Specification adalah persyaratan atau ketentuan
yang harus dipenuhi untuk melakukan jenis pekerjaan tertentu. Beberapa hal di
dalam ini adalah pendidikan, pengalaman, pelatihan, kesehatan, mental dan
fisik.
c.
Job
Performance Standard adalah standar ukuran yang harus dicapai dalam suatu
pekerjaan tertentu. Sebagai contoh adalah hasil kerja, project, sikap dan
perilaku kerja.
Di beberapa perusahaan parameter di atas dapat dijadikan
untuk evaluasi kinerja untuk menaikkan posisi maupun pendapatan dari karyawan
tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar